Nama Yahudi barangkali diambil dari Yehuda. Yehuda (Judah) adalah salahsatu seorang putra Nabi Yaqub ʿalayhi as-salām [1] yang kemudian hari dijadikan nama salahsatu kerajaan Israel yang pecah menjadi dua, setelah Nabi Sulaiman ʿalayhi as-salām meninggal. Sedangkan nama Israel adalah nama yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi Yaqub ʿalayhi as-salām, karena perbuatannya melakukan perjalanan di malam hari[2]. Di kemudian hari, karena dosa-dosanya yang sedemikian banyak dan pembangkangan mereka terhadap Nabi-Nabi mereka, bangsa Israel mendapatkan hukuman dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan menghancurkan kerajaan yang mereka miliki.
Bangsa Yahudi sangat terobsesi oleh kitab suci mereka, bahwa merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjanjikan kepada Nabi Ibrahim ʿalayhi as-salām, bahwa dari keturunannya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menurunkan raja-raja di dunia ini. Bagi mereka, keturunan Ibrahim hanyalah anak cucu yang lahir dari Sera (Siti Sarah), isteri pertama Ibrahim, sehingga keberadaan Ishmael (Ismail) anak sulung Ibrahim dari Hagar (Siti Hajar), dianggap tidak ada. Atas kecongkakan dan kesombongan ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala murka kepada Bani Israel--di samping karena berbagai bentuk pelanggaran lainnya. Beratus-ratus tahun mereka menjadi warga negara kelas kambing yang tertindas di negeri Fir'aun.
Setelah Musa berhasil membawa mereka keluar dari Mesir, bangsa Israel sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Daud dan mencapai masa keemasannya di tangan Nabi Sulaiman ʿalayhi as-salām Kerajaan yang kemudian pecah menjadi dua karena intrik anak-anak keturunan Nabi Sulaiman ʿalayhi as-salām, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka dijajah oleh Nero. Lalu diusir sebagai orang buangan oleh Nebucadnezar bangsa Babilonia. Dijajah oleh Romawi, kemudian dimusnahkan oleh NAZI, Jerman. Kesemuanya itu boleh jadi merupakan bagian dari bentuk hukuman Allah kepada mereka. Hukuman tersebut tidak membuat mereka jera dan bertaubat. Malah menjadikan dendam kesumat di hati bangsa ini untuk melawan Allah Subhanahu wa Ta'ala Sang-Pencipta.
Kecongkakan mereka dengan menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya yang berhak memerintah dunia ini, membuat mereka dengan sombongnya bersumpah, untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan segala cara, persis ketika Iblis bersumpah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memperdayai anak cucu Adam, sampai dunia kiamat nanti. Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu memperingatkan umat Islam, melalui al-Qur'an untuk berhati-hati terhadap tipu daya Yahudi ini.
Pegangan mereka adalah kitab Talmud yang merupakan kitab setan, karena sangat jauh menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang dengan ajaran Taurat.
Menurut Bible, Nabi Daud ʿalayhi as-salām menaklukkan bukit Zion yang merupakan banteng dari kaum Yabus. Nabi Daud ʿalayhi as-salām tinggal di banteng itu dan diberinya nama: "Bandar Daud" (Samuel II 5:7-9). Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu : "Indahkanlah suaramu untuk Tuhan yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11).
Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi Musa ʿalayhi as-salām tidak pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa ʿalayhi as-salām adalah pemimpin pertama kaum Zionis.
Zionisme adalah sebuah gerakan politik kaum sekuler Yahudi yang bertujuan menghimpun kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia dan mendirikan sebuah negara Yahudi untuk mereka di Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di akhir ke-19 Masehi ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Daulah Turki Usmani.
bersambung..........>>>>>
Setelah Musa berhasil membawa mereka keluar dari Mesir, bangsa Israel sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Daud dan mencapai masa keemasannya di tangan Nabi Sulaiman ʿalayhi as-salām Kerajaan yang kemudian pecah menjadi dua karena intrik anak-anak keturunan Nabi Sulaiman ʿalayhi as-salām, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka dijajah oleh Nero. Lalu diusir sebagai orang buangan oleh Nebucadnezar bangsa Babilonia. Dijajah oleh Romawi, kemudian dimusnahkan oleh NAZI, Jerman. Kesemuanya itu boleh jadi merupakan bagian dari bentuk hukuman Allah kepada mereka. Hukuman tersebut tidak membuat mereka jera dan bertaubat. Malah menjadikan dendam kesumat di hati bangsa ini untuk melawan Allah Subhanahu wa Ta'ala Sang-Pencipta.
Kecongkakan mereka dengan menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya yang berhak memerintah dunia ini, membuat mereka dengan sombongnya bersumpah, untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan segala cara, persis ketika Iblis bersumpah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memperdayai anak cucu Adam, sampai dunia kiamat nanti. Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu memperingatkan umat Islam, melalui al-Qur'an untuk berhati-hati terhadap tipu daya Yahudi ini.
Mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush adalah seorang Talmudian Tulen |
Pegangan mereka adalah kitab Talmud yang merupakan kitab setan, karena sangat jauh menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang dengan ajaran Taurat.
Menurut Bible, Nabi Daud ʿalayhi as-salām menaklukkan bukit Zion yang merupakan banteng dari kaum Yabus. Nabi Daud ʿalayhi as-salām tinggal di banteng itu dan diberinya nama: "Bandar Daud" (Samuel II 5:7-9). Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu : "Indahkanlah suaramu untuk Tuhan yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11).
Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi Musa ʿalayhi as-salām tidak pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa ʿalayhi as-salām adalah pemimpin pertama kaum Zionis.
Zionisme adalah sebuah gerakan politik kaum sekuler Yahudi yang bertujuan menghimpun kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia dan mendirikan sebuah negara Yahudi untuk mereka di Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di akhir ke-19 Masehi ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Daulah Turki Usmani.
bersambung..........>>>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar