Dinosaurus menjadi agenda yang perlu kami bahas, karena ini merupakan salah satu kebohongan yang dijadikan dasar untuk membuat kebohongan besar yang lain.
Awal Mula Tercetusnya Ide Dinosaurus
12 tahun kemudian (1854) diberitakan bahwa Ferdinand Vandiveer Hayden menemukan beberapa fosil gigi tak dikenal di pinggiran Missouri River Amerika dan hal ini seolah menguatkan hipotesa Owen. Gigi itu akhirnya di kirim ke ahli paleontologi terkemuka yakni Joseph Leidy. Setelah beberapa tahun di teliti Leidy menyatakan bahwa itu adalah gigi dari “Trachodon”, salah satu hewan purbakala kelas Dino yang merupakan nenek moyang dari seluruh binatang yang ada di saat ini dengan evolusi sebagai pondasinya.
Sampai sini, kami akan mulai mengajak anda berpikir dan bertanya logis, antara lain sebagai berikut :
- Apakah logis merekonstruksi seluruh binatang purba dengan dasar hanya beberapa gigi ?
- Jika memang fosil Dino itu ada, mengapa sebelum abad ke 19 tidak pernah ditemukan atau paling tidak dikenal di setiap peradaban dalam sejarah manusia ?
- Bukankah aneh secara tiba-tiba dikatakan bahwa nenek moyang dari seluruh binatang (serangga, unggas dan mamalia) adalah reptil dengan dasar teori evolusi ?
Dinosaurs Never Existed!
Dari tiga point itu kami jadi bertanya, Dino termasuk “Science” atau “Science Fiction” ? Silahkan anda simpulkan sendiri.
Kejanggalan Keberadaan Dinosaurus
Perlu diketahui bahwa menurut The World Book Encyclopedia, tidak ada suku, budaya disemua peradaban negara didunia yang pernah menemukan tulang / fosil Dino sebelum pertengahan tahun 1800-an. Namun anehnya secara tiba-tiba diberitakan bahwa para tim evolutionist dan archeologist telah menemukan fosil Dino. Fosil tersebut ditemukan barbagai belahan dunia. Antara lain, di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Argentina, Belgia, Mongolia, Tanzania, Jerman Barat dan masih banyak lagi. Perlu di ingat bahwa semua daerah yang kami sebutkan itu telah dihuni selama ribuan tahun sebelum abad 19, namun anehnya mengapa tidak pernah di temukan fosil Dino ? Sungguh aneh bukan.
Dalam buku “The Dinosaur Project” disimpulkan bahwa sampai hari ini tidak ada kerangka / fosil dino ditemukan secara utuh (lengkap), dan semua rekonsruksi yang ada saat ini adalah rekayasa. Hal ini merupakan situasi yang semakin menguatkan bahwa Dinosaurus tidak pernah ada.
Pekerja-pekerja yang mempunyai kegiatan dengan dominasi menggali seperti, petani, pekerja bangunan dengan alat berat (contoh : pembuat terowongan bawah tanah), pekerja galian pipa, pekerja tambang tidak pernah diberitakan menemukan fosil Dino. Fosil-fosil itu selalu diberitakan di temukan oleh orang – orang dengan kepentingan pribadi seperti ahli paleontologi, arkeologi, ilmuan dan pekerja museum. Padahal pekerja-pekerja yang kami telah sebutkan lebih sering berurusan penggalian dasar bumi.
Kerangka Palsu Dinosaurus
Kebanyakan orang berpikir kerangka Dino yang di temukan adalah tulang asli. Silahkan ketik “Dinosaur Skulls” di mesin pencari ! Anda akan menemukan bermacam-macam bahan-bahan replika yang di buat oleh para penyusun tulang Dino. Salah satu suplier pembuat tulang Dino palsu adalah Zigong Dino Ocean Art Company di Sichuan-China. Museum ini memamerkan sejarah alam dari berbagai dunia dan salah satunya adalah kerangka Dino ultra-realistic yang memang terbuat dari tulang sungguhan. Tulang sungguhan yang di maksud sudah tentu bukan tulang Dino, bahan dasar tulang-tulang berasal dari hewan-hewan yang anda juga tahu seperti ayam, anjing, babi, katak, kuda, kucing dll.
Tulang-tulang itu dicampur dan dilebur dengan lem, resin dan plester. Beberapa tulang buatan itu di buat seolah patah (disengaja) dan seolah kuno untuk membuat efek purbakala yang tepat untuk menunjukan seolah itu adalah benar-benar tulang Dino.
Bisnis Tulang Dino dan Museum
Perusahaan suplier China yang kami sebutkan diatas adalah sebagian kecil suplier tulang Dino replika. Sebetulnya masih banyak perusahaan sejenis itu. Bisnis ini terbilang sangat menguntungkan lantaran tidak perlu mengeluarkan biaya riset sungguhan untuk mencari tulang Dino. Untuk membuat tulang-tulang itu cukup dengan imaginasi dan manipulasi sementara anggaran yang diajukan klien adalah anggaran riset sungguhan. Fakta dilapangan, tulang rekonstruksi T-Rex laku terjual di pelelangan seharga $ 12.000.000. Ini adalah angka yang fantastis dan menunjukan betapa bidang ini sangat menguntunkan pihak-pihak tertentu.
Jaringan penjualan bisnis ini sudah mencakup negara-negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Barzil, Indonesia, Jerman, Korea Selatan, Perancis, Polandia, Rusia, Thailand dan masih banyak lagi.
Pengkerdilan Logika Anak dengan Dinosaurus
Tidak bisa di pungkiri bahwa anak-anak di masa sekarang sangat mengidolakan Dino, termasuk anak-anak di Indonesia. Ini bisa disebut sebagai “pencucian atau pemrograman otak” sejak dini. Hal ini membuat anak-anak percaya bahwa Dino dan cerita kepunahannya karena jatuhnya meteor dibumi adalah science dan benar-benar pernah terjadi. Bahkan Dino dipercaya dan telah diajarkan di sekolah sebagai salah satu unsur terciptanya minyak bumi. Apa anda yakin itu benar masuk akal?
Pencitraan Dino dengan Animasi kartun (Cth: Ice Age, The Land Before Time, Dinosaur (Disney) dll), mainan (action figure), boneka, buku mewarnai, buku cerita, buku pelajaran, semua sangat di sukai anak-anak. Namun tanpa disadari sebenarnya semua kesenangan anak itu telah mengkerdilkan logika dan pola berpikir mereka sejak dini.
Sebagai contoh, Tyranosaurus Rex (T-Rex) salah satu species karnivora Dino memiliki tubuh yang sangat jauh dari proporsional sebagaimana mahluk hidup ciptaan tuhan yang seharusnya. Tubuh T-Rex condong kedepan dengan kepala yang jauh lebih besar dan lebih berat di bandingkan ekornya yang berfungsi sebagai contra-balancing agar T-Rex bisa berdiri dan berjalan. Belum lagi tangan depan T-Rex yang sedemikian kecil, tidak masuk akal dan seperti tidak memiliki kegunaan. Ironisnya menurut survey, T-Rex merupakan salah satu Dino yang memiliki banyak penggemar di kalangan anak-anak.
Sebenarnya pihak museum juga tidak pernah bisa mendirikan kerangka T-Rex palsu itu tanpa bantuan tiang dan tali yang digantung dari atap. Tanpa bantuan tiang dan tali-tali itu tulang-tualng kaki itu akan retak dan runtuh karena tak mapu menopang berat kepala dan rusuk pada tubuh T-Rex.
Sebagai contoh, Tyranosaurus Rex (T-Rex) salah satu species karnivora Dino memiliki tubuh yang sangat jauh dari proporsional sebagaimana mahluk hidup ciptaan tuhan yang seharusnya. Tubuh T-Rex condong kedepan dengan kepala yang jauh lebih besar dan lebih berat di bandingkan ekornya yang berfungsi sebagai contra-balancing agar T-Rex bisa berdiri dan berjalan. Belum lagi tangan depan T-Rex yang sedemikian kecil, tidak masuk akal dan seperti tidak memiliki kegunaan. Ironisnya menurut survey, T-Rex merupakan salah satu Dino yang memiliki banyak penggemar di kalangan anak-anak.
Sebenarnya pihak museum juga tidak pernah bisa mendirikan kerangka T-Rex palsu itu tanpa bantuan tiang dan tali yang digantung dari atap. Tanpa bantuan tiang dan tali-tali itu tulang-tualng kaki itu akan retak dan runtuh karena tak mapu menopang berat kepala dan rusuk pada tubuh T-Rex.
Dinosaurus Pondasi Keberadaan Meteor
Munculnya sosok Dino sebagai binatang purbakala semakin menguatkan teori keberadaan meteor yang berstatus masih dipertanyakan kebenarannya oleh beberapa kalangan. Kalangan Flat Earth misalnya, mereka berpikir selain bumi itu datar, langit adalah kubah transparan yang tidak dapat di tembus.
Kepercayaan Flat Earth Society ini bukan tanpa dasar, tapi dengan memperhatikan aspek, sejarah, melihat tanda-tanda melalui observasi alam, sisi agama yang dipadukan dengan aspek logika berpikir atau akal pemberian sang pencipta. Jika sejarah membuktikan langit tidak dapat di tembus selama 4 tahun, maka tidak mungkin ada benda langit jatuh kebumi, termasuk meteor. So apakah meteor Hoax?
Dalang dari Kebohongan Dinosaurus
Pasti anda bertanya-tanya apa benar ada pihak yang melakukan kebohongan ini ? Jika ada kenapa mereka begitu tega melakukannya? Apa tujuan mereka ?
Kami katakan “Ya” mereka Real alias benar-benar ada. Merekalah kelompok yang disebut dengan Secret Society. Freemason adalah landasan dari ajaran mereka, dan kelompok elite yang merencanakan semua manuver ini adalah Bavarian Illuminati alias Elite Global. Merekalah yang dijelaskan dalam hadist shahih Islam sebagai Al Masih – Ad Dajjal yakni sosok pendusta, dan peracun terbesar sepanjang sejarah keberadaan umat manusia.
Anda bisa mendalami mereka lebih dalam pada artikel kami yang lain dengan mengklik tulisan yang kami beri tanda biru, sehingga pertanyaan kenapa mereka begitu tega? apa tujuan mereka? bisa terjawab lebih detail. Mereka jugalah yang membuat Dogma bumi bola dan membuat project fiktif luar angkasa yang ber budget triliunan dollar (NASA). So jurus yang sama untuk meraup keuntungan masayarakat dunia dan sekaligus membangkrutkan negara-negara dan mengontrol keuangan negara sudah mereka lakukan dari dulu dan di abad 19 mereka lakukan lagi dengan dalih keberadaan Dino di dunia.
Media dan ELite Global
Tidak hanya itu, penguasaan terhadap Media juga mereka lakukan untuk menjaga mind control dan doktrinisasi tanpa sadar kepada masyarakat atas segala kebohongan yang telah mereka lakukan. National Geographic dan film animasi Ice Age di produksi oleh Mason Rupert Murdoch News Corp dan 20th Century Fox dengan sasaran “pengkerdilan otak” generasi muda. Sementara perusahaan Masonic lainnya yakni Universal Studio, Disneymenciptakan film fenomenal Jurasic Park, Land Before Time dan Dinosaur juga ditujukan untuk menguatkan keberadaan Dino di masa lampau. Silahkan baca metode mind control elite global untuk lebih detail.
Mereka adalah anak perusahaan dari Comcast dimana pemegang saham terbesarnya adalah JP Morgan dan Rothschild Family. Discovery Channel juga banyak menampilkan film dokumenter animasi Dino dibawah arahan N M Rothschild & Sons Limited atau Rothschild Group. So abad ke 19 itu dimanfaatkan oleh mereka sebagai Masonic Renaissance, dengan Dino sebagai tema baru kebohongan mereka guna meraup keuntungan dunia dan menguatkan kebohongan-kebohongan mereka baik yang lalu ataupun yang akan datang.
Source/Referensi:
- David Wozney, “Dinosaurs: Science or Science
Fiction” ( http://www.atlanteanconspiracy.com/2015/09/dinosaur-hoax-dinosaurs-never-existed.html )
- the guardian.com (Is it a bird? Is it a dinosaur? No, it's a fake)
- Dinosaur
Discovery: Everything You Need to Be a Paleontologist Hardcover –
June 28, 2011; by Chris McGowan (Author)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar