Perusahaan Bayer AG (Aktiengesellschaft) yang berpusat di Leverkusen, Jerman, untuk ketiga kalinya dijatuhi vonis denda ganti rugi di pengadilan AS, terkait anak perusahaannya Monsanto. Monsanto mejadi produsen bahan pembasmi gulma bernama glyphosat, yang dituduh menyebabkan kanker.
Dalam dua putusan pengadilan sebelumnya, Bayer sudah dijatuhi vonis denda uang sebesar 80 juta 89 juta dolar untuk dua orang penggugat. Namun vonis terakhir adalah denda ganti rugi pertama yang menembus jumlah miliaran dolar.
Alberta and Alva Pilliod were awarded $2 billion after a court ruled that Roundup weedkiller caused their cancer |
Juri di pengadilan Oakland memutuskan bahwa pasangan Alva dan Alberta Pilliod yang menggunakan pembunuh gulma Roundup selama lebih dari 30 tahun terkena kanker karena bahan kimia itu.
Pengacara untuk pasangan itu menyebutkan, keputusan hukuman ganti rugi senilai 2.05 miliar dolar itu sebagai keputusan “bersejarah”.
Alva and Alberta Pilliod's lawyers says the couple got cancer after years of using Roundup weedkiller |
Namun Bayer menyatakan akan melakukan banding. Dalam satu kasus ganti rugi sebelumnya, hakim menurunkan denda ganti rugi dari 289 juta menjadi 89 juta dolar.
Bayer ngotot Roundup aman
Farmers Matt Wiggeim, right, and Cody Gibson mix Monsanto Co.'s Roundup herbicide near a corn field in Kasbeer, Illinois, on June 13, 2011. |
Bayer bersikeras, pembasmi gulma Roundup yang berbasis unsur aktif glyphosat, aman bagi pemakainya. Pada bulan April 2019 lalu, Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menegaskan kembali bahwa bahan aktif yang ditemukan di Roundup aman.
“Konsensus di antara regulator kesehatan terkemuka di seluruh dunia adalah, bahwa produk berbasis glyphosat dapat digunakan dengan aman dan glyphosat tidak bersifat karsinogenik,” kata Bayer dalam sebuah pernyataan.
Bayer selanjutnya menyebutkan, tidak ada pengadilan di California yang mempertimbangkan temuan EPA itu.
Bayer akui susun daftar nama jurnalis dan politisi yang kritis terhadap mereka!
Tuntutan hukum tersebut mengklaim bahwa Monsanto sengaja memanipulasi hasil penelitian, badan otoritas dan media untuk menyembunyikan pengetahuan bahwa glyphosat bersifat karsinogenik.
Vonis terbaru di California makin menyudutkan Bayer, setelah otoritas di Prancis membuka penyelidikan terhadap Monsanto yang dituduh menyusun sebuah daftar nama para jurnalis dan anggota parlemen Prancis yang harus “diawasi” terkait posisi kritis mereka soal pestisida.
Bayer akhir pekan lalu secara resmi meminta maaf tentang eksistensi daftar nama tersebut. Namun juga mengatakan bahwa penyusunan daftar nama itu “bukan praktik ilegal”. Hari Senin (13/5) Bayer mengatakan, daftar serupa kemungkinan juga dibuat untuk jurnalis dan politisi kritis di negara-negara Eropa lainnya, tidak hanya untuk Prancis.
Bahaya serius yang tersembunyi
Memang produk buah-buahan dan sayur-sayuran serta produksi argo bisnis dan agri bisnis yang dihasilkan secara GMO “terlihat” banyak keunggulannya. Misal, tumbuhan dapat lebih kuat terhadap hama dan penyakit, dapat tunmbuh lebih cepat, dapat menghasilkan buah yang banyak, lebih besar, dan rasanya enak serta manis.
Namun dibalik itu semua, ancaman jangka panjang terhadap kesehatan tubuh dan psikologis manusia yang mengkonsuminya, dapat menimbulkan efek samping dan penyakit.
Dalam penelitian pada makanan di AS hanya memberikan waktu dan menggunakan waktu selama tiga bulan atau 90 hari percobaan sejak hari awal percobaan. Dari rentang itu, maka para peneliti yang mernentangnya tak dapat membuktikan bahanya GMO berbahaya. Oleh karenanya makanan yang mengandung GMO yang berbahaya, lolos dari uji laboratorium!
Hasi uji GMO lolos dan dikatakan sehat karena hasil yang di dapat secara baik terhadap bahaya GMO baru akan terlihat setelah rentang waktu 30 bulan ke depan, itu pun minimal. Dengan begitu baru efek samping dari GMO mulai terlihat.
Dari hasil percobaan di banyak LSM kesehatan dunia dan para ahli medis independen, bahaya GMO yang fatal adalah: efek samping pada organ dan otak yang menimbulkan cara pemikiran yang tak logis, kebodohan dalam logika, mudah dikendalikan, suka kekrasan dan anarkis, lebih individual dan efek samping psikologis lainnya, karena otak yang diserang secara perlahan. Bahaya yang paling fatal adalah: premature death atau kematian dini yang mendadak!
Bagi konsumen yang mengkonsumsinya, secara emosional dan psikis juga akan terganggu, bahkan hingga jika memiliki anak/keturunan dan seterusnya. Zat-zat dalam GMO dapat bereaksi kimia dengan zat dalam tubuh dalam jangka panjang dan tak langsung kentara.
Jadi jangan heran jika pada masa kini, semakin banyak orang meniggal tanpa sebab dan tanpa rekam jejak penyakit dalam tubuhnya. Misalnya, meninggal mendadak dengan diagnosa stroke, padahal tidak memiliki koleterol tinggi dan lainnya.
Juga banyak yang meninggal mendadak dengan diagnosa penyakit jantung, padahal tak memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan memiliki mutasi sel yang tiba-tiba dan kemudian sel itu berubah menjadi tumor atau kanker.
Jadi, apakah Anda suka atau tidak, Anda memakan makanan yang dimanipulasi secara genetik dan hal itu tanpa persetujuan Anda. Dengan adanya pemanis buatan, pewarna buatan, pengawet buatan dan perasa buatan, kini tambah lagi masalah yang jauh lebih canggih dan lebih tak kentara: Genetically Modified Organisms” (GMO).
Referensi:
- https://neonnettle.com/news/7461-couple-awarded-2-billion-after-roundup-weedkiller-blamed-for-causing-cancer
- https://www.nbcnews.com/news/us-news/monsanto-parent-company-bayer-faces-thousands-roundup-cancer-cases-after-n1007246
- https://www.seattleorganicrestaurants.com/vegan-whole-food/dark-history-of-Bayer-Crop-Science-manufacturing-poison-gas-hiding-side-effects-of-drugs.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar