Selasa, 03 Mei 2011

SKULL and BONES 322: Perkumpulan Rahasia (Penyembah Setan) Universitas Yale, Amerika Serikat

Skull and Bones - Perkumpulan rahasia universitas Yale

Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2004, dua calon presiden saling berhadapan. George W. Bush dari partai republik berhadapan dengan senator John Kerry dari partai Demokrat. Walaupun berbeda partai dan ideologi, kedua tokoh ini memiliki satu kesamaan. Keduanya sama-sama bonesmen, yaitu anggota perkumpulan rahasia Universitas Yale, Skull and Bones.

Pertarungan dua Bonesmen

"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."

George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya, "A charge to keep".

Menjelang pemilihan presiden tahun 2004, kalimat yang sama diulangi lagi olehnya ketika Tim Russert, wartawan NBC News, meminta pendapatnya mengenai fakta kalau ia dan John Kerry adalah anggota Skull and Bones.

lihat videonya:
Bush / Kerry Skull and Bones Avoidance,



(During the 2004 Presidential Election both George W. Bush and John Kerry were asked by Meet the Press host Tim Russert about their connection with Yale's secret society The Skull and Bones. Both candidates avoided explaining anything about the group.

Many people in the comments below have stated that Tim Russert, the host of Meet The Press, died soon after these interviews, this is incorrect. Both interview, as seen above took place in 2004, Mr. Russert died in 2008.

Presented for educational purposes, no rights are implied or given.)



Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, Russert kemudian menanyakan hal yang sama kepada Kerry, Namun, Kerry hanya menjawab," Tidak banyak yang bisa saya katakan. Itu rahasia."

Universitas Yale adalah sebuah universitas swasta di New Haven, Connecticut. Didirikan pada 1701 sebagai Collegiate School

Universitas Yale berdiri pada tahun 1701 dan berlokasi di New Haven, Connecticut. Universitas itu dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. John Kerry lulus dari tempat itu pada tahun 1966 sedangkan Bush lulus pada tahun 1968.


George W. Bush sendiri berasal dari keluarga terpandang yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Skull and Bones. Kakeknya, senator Prescott Bush, juga seorang bonesmen. Demikian juga dengan ayahnya, George H.W. Bush, dan pamannya Jonathan Bush.


Evidence of the Bush family’s links to Nazi Germany was available well before George Herbert Walker Bush (Senior) and George W. Bush entered politics

Di pihak John Kerry, kakak ipar dari pernikahan pertamanya adalah seorang bonesmen. Setelah bercerai, ia menikah dengan Teresa Heinz yang pernah menikah dengan senator John Heinz. Ayah John Heinz juga seorang Bonesmen.

Jadi, pemilihan presiden Amerika tahun 2004 adalah tahun Skull and Bones dan media-media utama di Amerika mulai mempertanyakan fakta ini. Ini cukup luar biasa karena media utama Amerika jarang menurunkan berita mengenai Teori Konspirasi.



Apakah Skull and Bones benar-benar memiliki pengaruh sehebat itu?



Sejarah Skull and Bones

Skull and Bones didirikan pada tahun 1832 oleh mahasiswa Yale bernama William Huntington Russel. Russel berasal dari sebuah keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari bisnis perdagangan opium.



Pada awal tahun 1830, Russel pergi ke Jerman untuk belajar selama setahun. Di sana, ia bertemu dengan pemimpin sebuah perkumpulan rahasia dan segera menjalin persahabatan dengannya. Perkumpulan ini disebut memiliki keterkaitan dengan okultisme dan menggunakan kepala orang mati sebagai lambangnya.



Saat itu, di Amerika sedang beredar sentimen anti freemasonry yang sangat kuat. Partai anti mason didirikan dan banyak politikus berkampanye untuk melarang aktifitas Freemasonry. Dampak dari kampanye ini kemudian mempengaruhi semua organisasi yang bersifat rahasia, termasuk perkumpulan-perkumpulan mahasiswa.

Ketika Russel kembali ke Yale, ia menemukan kalau sentimen inipun mempengaruhi perkumpulan-perkumpulan yang ada di situ, termasuk perkumpulan favoritnya, Phi Betta Kappa (dibentuk pada tahun 1780), yang mulai menanggalkan tradisi kerahasiaan mereka. Melihat situasi ini, Russel menjadi sangat marah dan bertekad untuk membalas dendam.

Lalu ia mengumpulkan para mahasiswa dari keluarga berpengaruh dan mengajak mereka untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia yang akan segera menjadi salah satu perkumpulan rahasia paling berpengaruh di Amerika. Tindakan ini merupakan simbol perlawanan Russel terhadap arus politik di Amerika.



William Huntington Russel
William Huntington Russel


Maka lahirlah The Brotherhood of DeathThe Eulogian ClubLodge 322 atau The Order of the Skull and Bones yang kemudian berubah menjadi Skull and Bones saja. Lambangnya adalah sebuah tengkorak dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya. Tidak ada yang bisa memastikan maksud 3 angka tersebut, namun salah satu versi menyebutkan kalau angka itu menunjukkan bahwa perkumpulan itu didirikan pada tahun 1832 dan merupakan korps ke-2 dari perkumpulan rahasia okultis yang dijumpai Russel di Jerman.



Alphonso Taft
Alphonso Taft


Salah satu rekan Russel yang turut mendirikan Skull and Bones adalah Alphonso Taft. Di kemudian hari, anaknya yang bernama William Howard Taft akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-27. Tentu saja ia juga adalah seorang bonesmen dan menjadi bonesman pertama yang berhasil menduduki kursi presiden Amerika Serikat.


Tidak lama setelah Skull and Bones berdiri, paling tidak beberapa perkumpulan rahasia lain seperti Scroll and Keys (beberapa perkumpulan rahasia lain di Universitas Yale, seperti Phi Beta Kappa yang didirikan pada 1780, Scroll and Key (1841), Wolf’s Head (1883),Book and Snake (1903), dll ) yang juga berdiri di Yale. Namun tidak ada satupun yang bisa menandingi pengaruh Skull and Bones.



Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini dikenal dengan sebutan Tomb atau makam.




Dari bangunan misterius ini, para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin Amerika di masa datang.



Perekrutan Anggota
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan sebagai perkumpulan elit, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun. Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan mereka mulai meliputi wanita.



Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan
Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan



Tidak ada yang mengetahui pasti dasar pemilihan ini. Namun biasanya para anggota baru dipilih karena latar belakang keluarga atau reputasi mereka.

Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur, mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.

Alex Robbins
Alex Robbins


Salah satu alumni Yale bernama Alexandra Robbins telah lama tertarik dengan kelompok ini. Ia menulis sebuah buku berjudul "Secrets of the Tombs: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power." Robbins sendiri adalah anggota Scroll and Keys.




Menurutnya ritual ini dilakukan untuk menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota.

"Itulah sebabnya mereka menceritakan sejarah kehidupan seksual mereka. Jika kamu ingin menciptakan ikatan persahabatan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin, maka ritual itu cukup masuk akal."

Anggota-anggota Skull and Bones
Setelah diterima menjadi anggota, mereka akan diberikan nama julukan yang unik. Anggota dengan badan paling tinggi akan diberi nama Long Devil. Jika ada di antara anggota yang menjadi kapten regu football, maka nama julukannya adalah Boaz.



Kebanyakan nama diambil dari literatur sastra atau keagamaan seperti Hamlet, Remus, Thor, Baal atau Odin. George H.W. Bush memiliki nama julukan Magog. Sedangkan anaknya, George W. Bush, karena belum bisa memutuskan nama yang ingin dipakai, diberi julukan "Temporary", nama yang kemudian tetap melekat padanya.



Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.


Henry R. Luce
Henry R. Luce


Frederick Smith
Frederick Smith



Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia,

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, Skull and Bones juga memiliki misterinya sendiri.



Misteri Tengkorak Geronimo
Sejak lama beredar rumor yang menyebutkan kalau para bonesemen memiliki Tengkorak Geronimo di dalam markas mereka. Geronimo sendiri adalah kepala suku Indian Apache yang tewas tahun 1909 dan terkenal karena perlawanannya kepada pasukan Amerika Serikat.



Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona
Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona

Kisah ini bermula ketika Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona, berkampanye untuk mengembalikan kerangka Geronimo ke tanah Apache di Arizona. Selama masa kampanyenya, ia menerima sebuah surat misterius dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Skull and Bones yang mengatakan kalau para bonesmen memiliki tengkorak geronimo di markas mereka. Surat itu menyertakan foto sebuah tengkorak di dalam kotak kaca.

Frederick Trubee Davison (1896-1976) as Assistant Secretary of War at Bolling Field
Frederick Trubee Davison (1896-1976) as Assistant Secretary of War at Bolling Field
   

Rumor ini mendapatkan validitasnya ketika pada tahun 2005 seorang sejarawan menemukan sebuah surat dari tahun 1918 yang ditulis oleh Winter Mead untuk F. Trubee Davison, keduanya bonesmen. Dalam surat itu Mead menceritakan kalau enam orang bonesmen, salah satunya adalah Prescott Bush, mencuri tengkorak Geronimo dari kuburan di Fort Sill pada tahun 1918.




Kisah ini cukup menarik perhatian karena keturunan Geronimo yang masih hidup mengajukan tuntutan hukum kepada para Bonesmen untuk mengembalikan tengkorak itu.



Namun, sebagian sejarawan percaya kalau tengkorak yang ada di markas Bonesmen bukan milik Geronimo karena pada tahun 1918 makamnya tidak memiliki tanda sama sekali. Kemungkinan para Bonesmen telah mencuri tengkorak yang salah.



Hingga hari ini, kisah ini masih menjadi salah satu misteri Skull and Bones yang paling menarik, apalagi didukung dengan fakta kalau para bonesmen sepakat menolak berkomentar mengenai rumor ini ataupun mengenai tuntutan hukum dari keturunan Geronimo.



Skull and Bones dan CIA
Selain kisah mengenai tengkorak Geronimo, misteri lain yang menyelimuti Skull and Bones adalah hubungan mereka dengan Central Inteligency Agency (CIA).

lihat, konspirasi busuk CIA Amerika Serikat: 
klik----->Central Intelligence Agency (CIA)/Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat: Dinas Intelejen yang Mengatur Perjalanan Dunia

Menurut para penganut teori konspirasi, Skull and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat sebagai kepala CIA.



Isu ini mengakar cukup kuat sehingga CIA sendiri turun tangan membantahnya. Bantahan ini didukung oleh Gaddis Smith, Profesor Emeritus Sejarah di Yale. Katanya:


Gaddis Smith
Gaddis Smith


"Ada penjelasan yang lebih sederhana mengenai ini. Setelah perang dunia II, kantor Office of Strategic Services, Cikal bakal CIA, memang merekrut para mahasiswa-mahasiswa cerdas dari Ivy Leagues (Universitas-univeritas terbaik) seperti Yale, Harvard dan Princeton. Jadi, tidak ada konspirasi besar disini."

Skull and Bones - Konspirasi?




Rick Levin, American economist and President of Yale University, speaks at a plenary session titled Risks to India's Economy in a Post-Crisis World held at the World Economic Forum's India Economic Summit 2008 in New Delhi, India.
Rick Levin, American economist and President of Yale University, speaks at a plenary session titled Risks to India's Economy in a Post-Crisis World held at the World Economic Forum's India Economic Summit 2008 in New Delhi, India.


Sudah tiga abad Yale menyediakan pemimpim-pemimpin masa depan untuk Amerika. Karena itu Yale sering disebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut presiden Yale University, Richard Levin, Selain reputasi akademisnya, Yale juga menyediakan tempat untuk belajar mengenai kepemimpinan karena di kampus itu sendiri terdapat 250 organisasi resmi. Wajar kalau Yale banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin di Amerika.

Contohnya, empat penandatangan deklarasi kemerdekaan adalah alumni Yale. Demikian juga empat dari enam presiden Amerika terakhir (Gerald Ford, Bush senior, Bush junior dan Bill Clinton).

Jadi, tidak ada konspirasi Skull and Bones, termasuk dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004.

Bagaimanapun juga, fakta ini tetap saja menarik perhatian. Alexandra Robbins berkata:


"Apa yang membuat semuanya menarik adalah fakta kalau mereka hanya merekrut 15 anggota pertahun, yang artinya hanya ada sekitar 600 anggota yang masih hidup. Sekarang dua diantaranya saling berhadapan. Bukankah luar biasa?"

Namun, Robbins mengakui kalau Skull and Bones memang berbeda dengan perkumpulan rahasia lainnya seperti Freemasonry yang memiliki filosofi dan akar pengajaran yang cukup kuat.



"Tidak ada pengajaran khusus yang harus mereka sebarkan," Kata Robbins. "Yang mereka miliki hanyalah agenda untuk menempatkan para anggotanya di posisi-posisi berpengaruh".



Ketika Bush memerintah, paling tidak ia telah menunjuk 10 bonesmen untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.



Jadi, Skull and Bones mungkin memang tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia atau menciptakan New World Order. Yang mereka lakukan hanyalah mempraktekkan nepotisme kekuasaan. Bukankah hal ini juga terjadi di seluruh dunia dan kelompok?



Mengenai para bonesmen, wartawan TimeM.J Stephey, berkata:


"jika kita menghilangkan latar belakang keluarga, pengaruh kekuasaan dan kekayaan mereka, maka Skull and Bones hanyalah sebuah klub mahasiswa aneh yang suka dengan permainan Dungeon and Dragon."

Ron Rosenbaum, seorang jurnalis yang pernah mengekspose mengenai Skull and Bones di majalah Esquire pada tahun 1977 sedikit banyak setuju dengan pendapat Stephey. Ia berkata:


RON ROSENBAUM
RON ROSENBAUM


"Kebanyakan tokoh-tokoh yang turut membantu membentuk karakter nasional Amerika di abad terakhir ini adalah mereka yang karakternya dibentuk oleh Skull and Bones. Tetapi, perkumpulan ini bukan komplotan rahasia yang memerintah dunia. Mereka hanya jaringan pengaruh dan kekuasan yang jarang diberitakan."

Di luar markas Skull and Bones, sebuah truk laundry terlihat. Ben Barrett, sang petugas laundry, baru saja keluar dari "Tomb" dengan satu kantong pakaian kotor. Sejak lama ia memang bertugas mengambil pakaian kotor para bonesmen.

Adakah sesuatu yang aneh?

"Hanya ada taplak meja dan kain lap," Jawabnya.

Tidak ada jubah bertudung? atau kostum iblis?

"Tidak. Hanya ada Linen dan Taplak meja."



Sejarah Skull & Bones dan Perkembangannya

Tim ekonomi Presiden AS Barack Obama ternyata dikontrol oleh elit-elit “skull and Bones“. Organisasi rahasia tersebut bahkan disinyalir banyak berperan atas kemenangan Obama waktu dalam pemilu AS.

Hal ini cukup mengejutkan dunia bahkan masyarakat AS sendiri. pasalnya, sebelumnya Obama dikenal anti kebijakan ekonomi dan politik Bush, sedangkan semua tahu, George W Bush adalah anggota aktif Organisasi “bajak Laut” tersebut.

Beberapa media yang memuat berita diatas :

http://www.rense.com/
www.economicpopulist.org
www.deepjournal.com
thesyndrome.com

Bagi sebagian orang yang sudah biasa memperjuangkan dan meneriakkan nilai-nilai modern atau demokrasi (rasionalitas, keterbukaan, kebebasan, dsb.) yang sepenuhnya didukung dan disubsidi negara adidaya ini mungkin tidak percaya bahwa negara yang diklaim sebagai religius (Kristen Protestan), pemuja rasionalitas, dan konon memiliki konstitusi yang paling modern dan demokratis di dunia ini justru dibelakangi sendiri para penguasa dan elit-elit lainnya.






the illusion of democracy
the illusion of democracy

Tentu karena berangkat dari prinsip rasionalitas dan demokrasi itu pulalah tulisan ini berupaya untuk membongkar perkumpulan “mafia” orang nomor satu di AS ini.

”Si Bones” dan Konflik Dunia
Pada periode pertama pemerintahan Bush, dilaporkan ada 11 Bones yang menduduki Gedung Putih. Mereka adalah; 
-Evan Griffith Galbraith, 
-William H. Donaldson, 
-George Herbert Walker III, 
-Jack Edwin McGregor, 
-Victor Ashe, 
-Roy Leslie Austin, 
-Robert McCallum, Jr., 
-Rex Cowdry, 
-Edward E. McNally, 
-David Batshaw Wiseman, dan 

-James Emanuel Boasberg.

Sementara, para anggota Kongres sekarang yang berasal dari dark klan ini adalah; 

-Thomas W. L. Ashley, 
-Jonathan Brewster Bingham, 
-David, 
-Frank B. Brandegee, 
-James Buckley, 
-Prescott Bush, 
-John Chaffee, 
-LeBaron Bradford Colt, 
-John Sherman Cooper, 
-Chauncey Depew, 
-William Maxwell Evarts, 
-Orris S. Ferry, 
-John Forbes Kerry, 
-John Heinz, 
-Thurston Ballard Morton, dan 

-Robert A. Taft I.

Ada ribuan kaum Bones lain, baik yang teridentifikasi ataupun yang tidak, yang telah menduduki dan mengontrol AS yang selama ini dipuja-puja kaum intelektual kita. Hakim tertinggi AS periode 1985-1981, Potter Stewart, juga seorang Bones; para penulis seperti Archibald MacLeishJohn HerseyWilliam F. Buckley Jr. dan anaknya, Christopher Buckley.

Skull and Bones yang memiliki asal-usulnya ke sebuah ordo yang pernah menghebohkan Eropa tiga abad yang lalu tentu hanya salah satu bab dari secret societies yang telah lama diketahui menguasai negeri Indian ini.

Keanggotaan Skull and Bones, seperti yang dilaporkan sebuah majalah alumni Universitas Yale, Old Yale (September-October 2004), dipilih sekali setahun hanya 15 orang dengan salah satu kriteria pentingnya adalah pernah melakukan kejahatan.

For a long time it was denied that Prescott Bush, George H W Bush and current U.S. President George W Bush are all ‘old school’ members of the Skull and Bones chapter 322. In recent years, the mainstream media has acknowledged this to be the case and photographs such as we see here (taken 1947) have become widely circulated, indeed a picture tells a thousand words.

The ridiculously staged 2004 US Presidential elections brought much light to such facts, when both major running candidates (J.F. Kerry and G.W. Bush) were both Skull and Bones members, ‘tapped’ in the late sixties.

Of course, now that we have the general acknowledgement of known members pervading top positions of U.S. politics, the inevitable spin is implanted that ‘Oh, these are just silly men blowing off steam… it doesn’t mean anything sinister”.







Nah, bagaimana pula dengan beberapa perkumpulan lain baik yang terdapat di Yale maupun di berbagai universitas Amerika lainnya? Bila salah satu nama (Ordo Kematian) dan lambang klan ini saja menyeramkan bisa dibayangkan – tanpa perlu melakukan investigasi mendalam ke dalam ruang pertemuannya tersebut – bagaimana ritus dan seremoninya atau apa saja aksi, misi, operasi dan agendanya, tentu jauh lebih mengerikan.

Satu hal yang mengagetkan adalah bahwa calon anggota (initiate) Skull and Bones, sebagaimana yang dibocorkan salah seorang anggotanya yang hengkang kepada seorang peneliti wanita, Alexandra Robbins, yang didokumentasikan ke dalam bukunya "Secrets of the Tomb" (2003), setidaknya harus menggali kuburan dan mengambil tengkorak dan beberapa kerangka salah satu keluarganya dan disajikan sebagai kado buat persaudaraan klan ini (Wikipedia, 2005). Karena itulah, nama gedung pertemuannya ini saja, yang tidak berjendela, disebut sebagai “Tomb” (Kuburan, Pusara).

Hebatnya, kaum Bones juga menyebut diri mereka sebagai “Knights” (Kasatria) dan menyebut orang lain sebagai “Barbarians” (Kaum Biadab). Tentu, masih segar di ingatan kita kata-kata yang muncul dari mulut Bush sejak ia mendeklarasikan “War against Terrorism.” Bahkan, kata “Crusade” (Perang Salib) yang pernah dilontarkannya memperkuat teori bahwa ordo ini bagian langsung dari perkumpulan rahasia Jerman, Illuminati Bavaria, yang menjadi struktur penting dalam Freemasonry, sebuah perkumpulan rahasia terbesar dunia yang bermetamorfosa dari Knights Templars (pasukan elit pada masa Perang Salib). Dalam pada itu, relevansi perkumpulan “bajak laut” presiden Bush ini dalam konteks politik global yang terus memanas sekarang ini adalah memahamai perannya dalam konflik yang diciptakan. Kebijakannya berangkat dari filsafat dialektik-Hegelian yang menyatakan bahwa konflik akan menciptakan sejarah. Karena itu, menurut Prof. Sutton, perkumpulan “bajak laut” ini gemar menciptakan perang dan revolusi. (Sutton, 2002: p. 117). Misalnya, Perang Opium di China, Perang Dunia Kedua, Peristiwa G30/SPKI, Vietnam Utara-Selatan, Iraq-Iran, Perang Teluk 1991 (Iraq-Kuwait), dan konflik sektarian antara Sunni-Syiah di Iraq saat ini. Aksioma dialektika, kata profesor yang berkali-kali diterror karena karyanya ini, menegaskan bahwa “konflik yang dikontrol” (controlled conflict) dapat menciptakan sejarah yang telah dirancang, diskenariokan.

Dalam terminologi Hegel, kekuatan yang ada (tesis) akan menyebabkan kontra kekuatan (anti-tesis). Hasilnya, konflik antara kedua kekuatan diperlukan untuk menciptakan sebuah sintesis. Jelas sekali, teori politik adu domba, atau pola kolonial divide and conquer, ini juga menjadi skenario Zionis yang mengakibatkan perang sipil mengerikan di Libanon pada 1980-an.



Oded Yinon
Oded Yinon

Odet Yinon, wartawan Israel yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Departemen Luar Negeri negara Yahudi ini, dalam tulisannya “A Strategy for Israel in the Nineteen Eighties” (Kivunim/Directions, No. 14, February 1982), menjelaskan bahwa ada dua premis pokok yang bisa diciptakan dengan pola Hegelian yang akan menjadi agenda negara Israel untuk menaklukkan kawasan Timur Tengah.

NATO's Plan to Divide the Middle East, Oded Yonin, Bernard Lewis:



Pertama, Israel akan menjadi kekuatan imperial regional; dan kedua, posisinya harus mampu mempengaruhi pembagian seluruh kawasan tersebut ke dalam negara-negara kecil dengan membubarkan semua negara-negara Arab yang ada.

Yang dimaksud ‘kecil” di sini terikat pada komposisi ethnik dan sektarian dari setiap negara. Oleh karena itu, harapan Zionis adalah bahwa negara-negara berdasarkan sektarian ini akan menjadi satelit-satelit Israel dan, ironisnya, (juga) akan menjadi sumber legitimasi moralnya. Jadi, teori konspirasi (bertitik tolak dari hukum kausalitas) yang tidak dipercayai beberapa intelektual Muslim kita yang amat potensial sudah seharusnya merevisi pola pikir dan posisinya.







Orang seperti Franklin Delano Roosevelt / FDR (presiden AS ke-32, 1933-1935), seorang Mason yang paling berpengaruh, pernah mengungkapkan, “In politics, nothing happens by accident. If it happens, you can bet it was planned that way.” Sosok Republik Amerika (dan barangkali negara-negara Eropa lainnya) yang modern, demokratis dan terbuka sebenarnya hanya ada di tampilan luarnya, perangkat tekhnologi canggih yang diciptakannya, buku, media, dan seterusnya.

Sementara, prilaku, keyakinan, dan way of life-nya sesungguhnya masih tetap seperti masyarakat manusia di zaman purbakala. Akhirnya, eksistensi perkumpulan “bajak laut” AS yang sudah tua ini dan lusinan klan-klan hitam rahasia lainnya yang telah membangun struktur peradaban Barat, sekali lagi menjustifikasi pidato dan ceramah para pemimpin Muslim militan di lingkungan komunitasnya yang sering mengatakan bahwa Barat adalah sebuah “peradaban Setan” (demonic civilization).


Zionist America playing Satanic Game & Reshaping Middle East For N.W.O . :



Oleh karena itu, di tengah maraknya diskusi saat ini mengenai masa depan hubungan Barat-Islam –yang juga pernah dipicu oleh kasus publikasi kartun nabi Muhammad s.a.w. beberapa waktu yang lalu– ada baiknya kita juga harus mengerti, memahami, lebih banyak tentang fakta-fakta di balik layar yang tidak banyak diekspos ke publik.

Karenanya, ketajaman kita melihat sesuatu kelak akan bisa mengetahui, siapa kawan, siapa lawan, siapa teman, dan siapa pula sesungguhnya sang perompak dunia yang gemar menaklukkan wilayah-wilayah jajahan.


Editor: Rahmat El Sukny
Source/Sumber Referensi:
  • "Secrets of the Tomb: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power", AuthorAlexandra Robbins ; ISBN 0316735612 (ISBN13: 9780316735612)
  • "Skull and Bones: America's Most Powerful and Mysterious Secret Society", Author: Conrad Bauer ASIN B01BMYMNAC
  • Yale's Skull and Bones Secret Societies, by Kris Millegan, from ShepherdCollege Website:http://www.bibliotecapleyades.net/esp_sociopol_skullbones.htm#menu
  • http://www.bibliotecapleyades.net/sociopolitica/esp_sociopol_skullbones04.htm#The Order of Skull and Bones
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Skull_and_Bones
  • http://en.wikipedia.org/wiki/A_Charge_to_Keep
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Phi_Beta_Kappa_Society
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Alphonso_Taft
  • http://history.yale.edu/people/gaddis-smith
  • http://www.historycommons.org/entity.jsp?entity=oded_yinon
Youtube:

  • https://www.youtube.com/watch?v=gwJDs1cg9Eo
  • https://www.youtube.com/watch?v=1J0XSh71tMk
  • https://www.youtube.com/watch?v=i2ulNXhWw7U


Tidak ada komentar:

Posting Komentar